Ketika hendak membangun rumah, Anda memerlukan pondasi yang kuat sebagai dasarnya. Apabila Anda salah memilih pondasi, maka besar kemungkinan rumah juga mudah roboh dan tidak kuat.

Karena itu penting memilih pondasi rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan konsep rumah yang hendak dibangun. Ada banyak macam jenis pondasi, pondasi cakar ayam merupakan yang sering
digunakan.

Menampilkan bentuk bangunan yang menarik saja tidak cukup untuk membuat rumah menjadi nyaman dihuni. Baik rumah Anda modern maupun tradisional, pondasi yang kuat selalu menjadi
dasar utama pembangunan.

Rekomendasi serta Jenis Pondasi Rumah dan Bangunan

Umumnya untuk membuat pondasi rumah, panjang yang digunakan untuk pondasi sekitar sepertiga dari kedalaman tanah yang digali, yakni sedalam tiga meter. Dengan begitu, tampungan beban akan lebih merata karena pangkal pondasi berada di dalam tanah.

Anda ingin mendapatkan informasilebih detail, berikut merupakan beberapa pondasi bangunan yang ada di Indonesia.

1. Pondasi Cakar Ayam

Contoh pondasi cakar ayam
Contoh pondasi cakar ayam

Indonesia ternyata memiliki unggulan pondasi, pondasi cakar ayam merupakan pondasi yang sering digunakan untuk membuat rumah.

Pondasi ini cocok digunakan untuk rumah yang dibangun di tanah yang kurang kokoh. Pondasi ini juga memiliki banyak kelebihan, sebab ia tidak memerlukan sistem pengairan atau drainaise.

Dalam segi teknis pemasangan, pondasi khas Indonesia ini memang didukung dengan kekuatan yang tinggi, serta tidak membutuhkan ruang tambahan untuk tempat berkembangnya udara.

Di Indonesia, pondasi ini dirasa yang paling cocok dan sesuai dengan kontur tanah yang ada, baik pegunungan, persawahan, ataupun daerah rawa dan dataran rendah.

Karena itu, pondasi ini memang yang paling populer dibandingkan dengan pondasi lainnya. Sama seperti pondasi umpak yang dibuat di permukaan tanah, cakar ayam merupakan pondasi yang kuat.

Pondasi yang satu ini akan membuat rumah lebih kokoh dan tidak mudah roboh karena tanah yang dimiliki kurang stabil. Pondasi ini menggunakan beton di keseluruhan rancangan, sehingga daya tahannya membuat rumah tidak bergeser.

2. Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali
Pondasi batu kali

Ada banyak jenis lain pondasi, pondasi cakar ayam biasanya tidak digunakan pemilik rumah yang memilih membuat pondasi dengan batu kali.

Seperti cakar ayam, ia merupakan jenis pondasi yang masih sering dimanfaatkan oleh tukang bangunan dalam pembuatan rumah.

Pondasi batu kali ini memiliki harga pembangunan yang cukup terjangkau, selain itu pondasi dan bentuknya juga membuat rumah dapat terbentuk sedemikian rupa sehingga makin kuat.

Untuk pembuatannya, diperlukan trapesium dengan ukuran antara 60 sampai dengan 80 cm, atau disesuaikan dengan ukuran rumah, karakter yang paling menonjol dari jenis pondasi ini adalah konstruksinya yang sederhana, namun memiliki keunggulan menahan kebocoran.

Jika rumah Anda dibangun menggunakan konstruksi ini, maka rumah akan lebih tanah dari banjir, gas yang bocor, atau serangan jamur. Sehingga lebih aman dan tidak mudah rusak dari segi konstruksi bangunan.

Pondasi batu kali ini memiliki sisa galian tanah yang besar, sebab ketinggian batu pondasinya saja mencapai 60 cm lebih. Ia juga cukup boros untuk pemakaian pondasi, sebab semua celah harus terisi agar pondasi tidak mudah bergeser.

3. Pondasi Jalur

Contoh gambar pondasi jalur
Contoh gambar pondasi jalur (Gambar: 99.co)

Selain pondasi telapak terdapat pula jenis pondasi lain yang tidak kalah kuatnya untuk membangun rumah, yakni pondasi dengan tipe jalur.

Nama lain untuk sistem pondasi ini adalah strip pondasi karena ia memiliki bentuk yang memanjang.

Jenis pondasi ini memang sering digunakan untuk membuat bangunan dengan tipe yang lebih panjang dibandingkan dengan rumah pada umumnya.

Sehingga beban berat bangunan lebih merata karena disokong banyak titik dengan luas yang sama.

Dalam pondasi jalur, pondasi yang digunakan memiliki bentuk yang presisi dengan panjang yang sama persis. Garis bidang yang digunakan adalah garis bidang trapesium dan juga persegi.

Sedangkan untuk bahannya, Anda bisa menggunakan berbagai campuran material yang ada di sekitar Anda.

Material yang paling sering digunakan untuk pondasi jalur adalah pecahan batu biasa, batu kali, dari cor-coran bentok yang dibentuk tanpa tulang, dan lainnya.

Secara komposisi ia memang dibentuk dari pondasi yang sama dengan jenis batu kali.

4. Pondasi Sumuran

Gambar sebuah pondasi sumuran
Gambar sebuah pondasi sumuran (Gambar: arafuru.com)

Selanjutnya adalah pondasi sumuran yang memilik bentuk mirip dengan sumur, yakni berbentuk bulat melingkar. Ia lebih dikenal dengan cyclop beton karena bulatannya yang mirip dengan mata.

Ukuran pondasi ini juga cukup besar, untuk bulatannya saja perlu beton selesai 60 sampai dengan satu meter.

Ukuran tersebut akan disesuaikan dengan ukuran rumah yang hendak dibangun. Berbeda dengan pondasi jalur, pondasi ini memiliki kedalaman yang lebih variatif, sekitar 1 sampai dengan 2 meter di bawah permukaan tanah.

Di dalam bulatan pondasi tersebut, umumnya diisi dengan campuran beton yang telah dicampur dengan batu kali.

Membuatnya memiliki komposisi yang lebih kuat sebab kemudian
ditambahkan lagi elemen besi di bagian permukaan pondasi.

Pondasi sumuran ini sesuai untuk kontur tanah yang tidak merata, sebab stigma untuk ukuran pondasi ini hanya sekitar 1,5 cm sampai dengan 2 cm.

Jenis pondasi ini bisa Anda gunakan untuk membuat rumah satu tingkat sampai dua tingkat, namun jangan lupa menanyakannya dulu dengan para pekerja kontraktor.

5. Pondasi Umpak

Pekerja sedang membuat pondasi umpak
Pekerja sedang membuat pondasi umpak (Gambar: pekerjasipil.wordpress.com)

Terakhir setelah pondasi sumuran adalah pondasi khusus yang sering disebut sebagai umpak.

Untuk rumah yang rawan dengan gempa dan tahan terhadap goncangan yang besar, maka pondasi ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.

Sebab sistem yang digunakan selama pembangunan rumah akan dibuat selaras, dimana bangunan akan tahan terhadap goncangan karena tiang yang dimiliki cukup kuat dan tidak mudah bergeser, sehingga pondasi ini cocok untuk wilayah yang sering dilanda gempa.

Berbeda dengan pondasi lainnya, pondasi umpak dibuat di permukaan tanah, tapi tanah yang digunakan di bawahnya telah dipadatkan dan diikat menggunakan sloof.

Ditambahkan pula batu kali agar permukaan tanah menjadi lebih keras, sehingga tahan terhadap goncangan yang terjadi secara tiba-tiba.

Karena pondasi dan pengerasan dilakukan di atas permukaan tanah, maka ia menjadi pondasi yang dangkal.

Sedangkan untuk membuatnya lebih kuat, beberapa kontraktor mengakalinya dengan penempatan tiang penopang di bawah permukaan tanah. Ini akan membuat rumah tidak akan goyah.

Ketika hendak membangun rumah, pastikan pula bahwa kontur tanah dimana rumah tersebut hendak dibuat sesuai dengan jenis pondasi rumah.

Karena beberapa kontur tanah tertentu lebih baik menggunakan jenis pondasi tertentu yang akan membuatnya lebih kuat. Sehingga rumah tidak mudah roboh, amblas, dan lain sebagainya.

Kata Penutup

Demikianlah informasi singkat mengenai berbagai macam pondasi rumah, dari jenis pondasi umpak, cakar ayam, hingga sumuran.

Semoga dengan informasi tersebut Anda mendapatkan tambahan ilmu dan dapat membantu Anda menemukan pondasi rumah yang sesuai dengan kebutuhan.