Ada banyak komponen penting pada mobil, salah satunya adalah platina mobil.Meski ukurannya tidak begitu besar, namun fungsinya terbilang sangat penting sehingga harus dijaga agar tidak cepat mengalami kerusakan dan tetap berfungsi semestinya.

Di dalam platina mobil sendiri terdapat banyak komponen yang saling bekerja sama untuk menjalankan tugasnya. Bagi Anda yang ingin mengetahui informasi mengenai fungsi, cara kerja, cara cek kondisi, dan cara penyetelannya, pastikan tidak melewatkan artikel ini.

Fungsi Platina Mobil  

Fungsi Platina Mobil
Fungsi Platina Mobil Sangat Penting (Source : youtube.com/bengkel mobil sahabat motor)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, platina mobil memiliki beberapa komponen penting yang saling berkaitan. Hal itu bertujuan agar dapat melakukan tugasnya dengan benar dan maksimal.

Platina sendiri merupakan komponen yang ada pada sistem pengapian mobil-mobil lama. Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem pengapian ini sudah diganti dengan jenis CDI atau capacitive discharge ignition.

Berbicara mengenai fungsinya, platina memiliki tugas yang sangat berkaitan erat dengan performa mobil. Jadi jika Anda merasakan performa mobil menurun, bisa saja diakibatkan oleh platina yang mengalami masalah.

Platina memiliki tugas penting yaitu penghubung dan pemutus arus listrik dari kumparan primer pada koil pengapian ke massa. Apabila platina tidak disematkan pada mobil, maka percikan api pada busi tidak akan muncul.

Mengingat peran penting dari komponen tersebut, perawatan secara berkala sebaiknya dilakukan. Dalam proses perawatannya, harus dilakukan dengan teliti karena banyaknya komponen penyusun semisal pegas kontak, lengan kontak, sekrup pengikat, dan lainnya.

Cara Kerja Platina Mobil

Cara Kerja Platina Mobil
Cara Kerja Platina Mobil (Source : bacabrosur.blogspot.com)

Bagi yang ingin mengerti bagaimana cara perawatan dan penanganan kerusakan platina mobil dengan benar, pastikan untuk mengetahui seperti apa cara kerjanya. Langsung saja simak pembahasannya pada ulasan berikut:

1. Platina Ketika Terbuka

Sistem kerja platina dibagi menjadi dua yaitu platina ketika terbuka dan platina ketika tertutup. Pada poin ini mengupas tentang cara kerja platina ketika terbuka.

Saat mesin mati, nok distributor akan berputar kemudian menekan bagian tumit ebonit. Hasil dari proses tersebut membuat arus listrik dari kumparan primer koil ke arah massa akan terputus. 

Pemutusan yang berlangsung  dengan cepat membuat induksi listrik di kedua kumparan koil pengapian terjadi. Nantinya induksi listrik diserap oleh kondensor, selanjutnya induksi sekunder koil menuju bus kemudian menghasilkan percikan bunga api.

2. Platina Ketika Menutup

Platina mobil dimulai ketika mesin menyala dan posisi nok distributor akan berputar. Saat hal ini terjadi, tekanan pada nok ebonit terlepas. Arus listrik dari kumparan primer koil akan terhubung pada massa dan menimbulkan medan magnet kumparan primer koil.

Supaya dapat bekerja dengan baik, platina harus disetel terlebih dahulu. Penyetelan dilakukan ketika platina masih dalam keadaan bersih dan baik. Perlu diperhatikan, jika platina terdapat benjolan sebaiknya diganti dengan yang baru karena tidak bisa disetel.

Cara Cek Kondisi Platina Mobil dan Cara Menyetelnya

Cara Cek Kondisi Platina Mobil
Cara Cek Kondisi Platina Mobil (Source : youtube.com/Jexwan)

Banyak orang ingin mengecek kondisi dari platina mobil sendiri agar dapat menghemat pengeluaran. Jika demikian, silahkan memperhatikan poin pada ulasan di bawah ini:

1. Siapkan Perlengkapan

Pemeriksaan platina mobil memerlukan perlengkapan khusus untuk memperlancar prosesnya. Perlengkapan yang dimaksud yaitu berupa kunci ring nomor 19, obeng plus dan minus, serta fuller dengan fungsi mengukur celah platina. 

2. Cek Kondisi Mobil

Mulailah mengecek bagian aki, distributor, dan kebersihan platina. Apabila menemukan benjolan di platina maka harus sesegera mungkin menggantinya dengan produk baru sekaligus beserta kondensornya. Tujuan utamanya supaya proses kerjanya tidak terhambat.

3. Memutar Crankshaft

Pemutaran crankshaft ini harus dilakukan searah dengan jarum jam sampai titik pully, lebih tepatnya mengarah ke 0 derajat (top 1). Guna mempermudah penyetelannya, perhatikan bagian noken di bagian distributor. 

4. Kendurkan Baut

Prosesnya dilakukan dengan mengendurkan baut pengikat platina, hanya saja tidak boleh terlalu longgar. Disarankan hanya mengendurkan satu putaran saja atau setidaknya sampai platina dapat digoyangkan menggunakan obeng minus.

5. Mengukur Celah Platina

Standarnya ukuran dari celah platina adalah 0,45 mm, namun tidak ada pengaturan tersebut pada fuller gauge. Anda bisa mengatur celahnya pada angka 0,4 mm untuk membuatnya tidak terlalu longgar atau kesempitan.

6. Menyetel Platina

Masih menggunakan obeng minus, Anda harus menekan bagian tonjolan pada platina. Nantinya platina akan bergerak menyesuaikan arah obeng. Disarankan memperhatikan baik-baik pergerakannya.

7. Mengecek Celah Platina

Sebelum menuju proses pengencangan, pastikan untuk melakukan pengecekan celahnya apakah sudah pas atau belum. Jika sudah, bisa langsung mengencangkannya menggunakan obeng plus.

8. Pasang Tutup Distributor

Lanjutkan dengan memasang kembali tutup distributor yang sebelumnya sudah dilepas. Periksa apakah sudah kencang atau belum, cek secara teliti untuk membuat sistem kinerjanya berlangsung dengan baik.

9. Nyalakan Mesin

Tahap terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menyalakan mesin. Apabila sudah menyala maka kendurkan baut distributor blok mesin. Caranya yaitu dengan memutar perlahan ke arah kanan dan kiri kemudian nanti akan terlihat bagaimana kondisi platina kendaraan.

Penyetelan platina dengan benar akan memberikan banyak dampak positif terutama pada performa mesin yang diberikan. Oleh karenanya, sebelum melakukan penyetelan dianjurkan untuk mengetahui tata cara paling tepat agar terhindar dari kesalahan atau kerusakan.

Itulah penjelasan mengenai platina mobil yang perlu diketahui. Karena fungsinya sangat penting, maka perlu dilakukan pengecekan secara berkala. Dengan cara begitu, alat tersebut tetap dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Jangan sampai membiarkannya mengalami kerusakan karena bisa berakibat fatal.