Mobil listrik merupakan salah satu jenis transportasi darat yang terbilang lebih mahal harganya dibandingkan dengan mobil konvensional. Sebab, kendaraan tersebut bisa bergerak dengan bantuan baterai dan dapat diisi ulang jika sudah habis.
Sedangkan kalau mobil konvensional, kita harus mengisi bahan bakarnya dengan bensin, pertamax, aatau yang lainnya. Sehingga, tak heran jika banyak yang meliriknya dan lebih terkenal belakangan ini.
Inovasi terbaru pada mesin mobil listrik menjadikan sumber energi mesin hanya menggunakan baterai isi ulang, bukan lagi menggunakan bensin.
Berbagai kelebihan tersebut membuat harga mobil tersebut lebih mahal dibandingkan dengan mobil konvensional.
Detail Penjelasan Mengapa Mobil Listrik Lebih Mahal Dari Mobil Konvensional

1. Mobil Listrik Lebih Praktis
Dari segi pembakaran internalnya, mobil listrik terbilang lebih praktis dari pada mobil konvensional. Sebab cukup menggunakan baterai, dan mengisi ulang dengan metode fast charging (kebanyakan fast charging hanya ada di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), kendaraan ini bisa digunakan berkali-kali.
Selain itu, mobil listrik bisa dicash di mana saja yang penting ada aliran listriknya. Seperti di kantor, rumah, tempat umum, dan lainnya. Akan tetapi, jika kita menggunakan mobil konvensional, maka harus antri ke pom bensin untuk mengisi bensin agar bisa beroprasi.
2. Harga Baterai Terbilang Masih Tinggi
Pada saat ini umumnya harga baterai untuk mobil listrik itu masih sangat tinggi, belum dapat dijual murah karena masih terbilang langka. Kabarnya, di era tahun 2030 mendatang baru bisa terjangkau karena saat itu diperkirakan masyarakat semakin banyak yang menggunakannya.
Sebab, ketika itu mobil listrik sudah menjadi transportasi darat yang mendunia atau global seperti halnya mobil konvensional zaman sekarang.
Faktor utama paling penting pada mobil listrik yaitu baterainya, dan biasa disebut sebagai jantung kendaraan. Tanpa adanya baterai, transportasi darat ini tidak dapat melaju.
Kondisi di atas menyebabkan barang ini mahal karena komposisinya berasal dari beberapa ion, seperti magan, nikel, kobalt, lithium. Beberapa bahan tersebut merupakan material katoda yang lima puluh satu persen mempengaruhi kinerjanya.
3. Mesin Lebih Canggih dan Aman
Seseorang ketika memilih mobil tentu dengan melihat berbagai faktor, di antaranya adalah tingkat keamanan dan kualitas mesinnya. Adapun mobil listrik ini terbilang canggih mesinnya dan aman digunakan untuk berkendara. Sebab dibuat dengan uji tipe yang cukup maksimal, jika dibandingkan dengan mobil konvensional.
Beberapa uji ketahanan mobil listrik yang telah dibuktikan, yaitu uji vibrasi, uji tahan air serta api, dan diuji juga apabila ada guncangan. Berbagai kelebihan di atas yang menjadikan mobil listrik terbilang aman dan canggih.
Terlebih lagi, teknologi mobil listrik semakin disempurnakan dengan adanya Intelligent Transport System atau biasa disebut dengan ITS. Sedangkan pada mobil konvensional tidak ada sistem seperti itu.
Intelligent Transport System (ITS) merupakan suatu sistem ketika mobil listrik yang digunakan oleh pengendara ketika terjadi tabrakan, maka aliran listriknya akan langsung putus.
Selain itu juga mesin kendaraan ini otomatis mati, dan kantong udara juga akan terbuka, sehingga resiko cidera semakin terminimalisir. Tetapi kalau mobil konvensional tidak langsung berhenti mesinya.

4. Cukup Mudah Perawatannya
Mobil listrik perawatannya temasuk cukup mudah, tidak terlalu rumit. Sebab, kita tidak perlu mengatur jadwal pergantian radiator, busi, oli seperti pada mobil konvensional. Pengguna hanya perlu mengecas baterai mobil.
Hal di atas menjadi salah satu alasan mengapa harga mobil listrik lebih mahal dibandingkan dengan mobil konvensional. Karena perawatannya lebih mudah, otomatis lebih diminati oleh masyarakat.
5. Tidak Menimbulkan Kebisingan
Mobil listrik ketika digunakan tidak menimbulkan suara bising yang mengganggu telinga pengendara lain. Kabarnya, menteri perhubungan telah mendorong dan mengeluarkan peraturan baru bahwa setiap kendaraan harus dilengkapi speaker.
Tujuannya, agar mampu menghasilkan frekuensi suara sebesar tujuh puluh lima desibel. Dengan begitu, tidak kalah bagus jika dibandingkan mobil konsvensional seperti yang beredar sekarang ini.
Selain itu, ketika melaju kencang, pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir soal timbulnya bising. Sebab sistem kerja mesinnya tidak menimbulkan suara yang mengganggu, dan kualitasnya dijamin bagus.
Terutama jika kondisi baterai kendaraan tersebut penuh, sehingga lebih tenang saat digunakan. Berbeda dengan mobil konvensional yang suara mesinnya masih terdengar keras.
6. Biaya Perawatan Jangka Panjang Lebih Hemat
Harga jual-beli mobil listrik memang lebih mahal daripada mobil konvensional. Namun jika diperhitungkan dari segi perawatannya, maka lebih hemat yang listrik. Sebab, cukup mengisi ulang baterainya dengan cara dicash agar bisa melaju kembali.
Beberapa mobil listrik dengan harga lebih terjangkau seperti Wuling Air EV, Hyundai Kona Electric dan Hyundai Ioniq 5 sudah dipasarkan di Indonesia dan antusiasme masyarakat cukup besar.
Dari hasil penelitian, biaya yang harus dikeluarkan mobil listrik untuk menempuh jarak sejauh seratus dua puluh kilometer berkisar Rp.75.000 saja. Berbeda dengan mobil konvensional, di mana biaya yang harus dikeuarkan dua kali lipat lebih banyak. Selain itu, pemerintah telah membebaskan pembelian kendaraan listrik ini dari PPnBM.
Leave a Reply